Berjaga-jaga memiliki arti “Ahupneo” yaitu tidak tidur seperti yang di jelaskan di dalam Mazmur 13 : 4 yang menyebutkan “Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya TUHAN, Allahku! Buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati,”.
Tidak tidur disini berarti Tuhan ingin agar kita tidak tertidur dalam
aspek kerohanian kita dimana salah satunya adalah tidak tidur dalam iman
kita, doa-doa kita serta banyak hal lainnya agar kita tetap terhubung
secara terus menerus kepada Tuhan. Selain itu berjaga-jaga juga berarti
“Gregorio” atau selalu siap sedia, yaitu selalu siap sedia di garis
start dalam berjaga-jaga. Tetapi perlu kita ketahui, hendaklah kita
senantiasa melakukan perintah Tuhan kepada kita yaitu untuk terus
berjaga-jaga, karena dengan berjaga-jaga maka kita sudah melakukan
perintah Tuhan serta mengasihi Tuhan seperti yang di jelaskan di dalam
Yohanes 14 : 21 yang menyebutkan bahwa, “Barangsiapa memegang
perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa
mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi
dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." Disaat kita melalaikan
tugas yang sudah diberikan oleh Tuhan yaitu dalam hal berjaga-jaga, maka
sama halnya kita melalaikan Tuhan yang sudah memberi tugas kepada kita.
Lukas 12 : 35 menyebutkan, "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.”
Dimana di dalam ayat tersebut mengajak kita untuk terus siap sedia
dalam segala hal karena sudah tidak ada waktu lagi untuk lalai dan kita
di tuntut untuk terus berjaga-jaga.
Kenapa sering dari kita tertidur dan tidak berjaga-jaga ? Di dalam Lukas 21 : 34 dijelaskan bahwa, "Jagalah
dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta
kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan
tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.” Dari ayat
tersebut dapat kita jumpai satu buah kata yaitu “sarat” yang bisa
berarti penuh. Penuh di sini dimaksudkan adalah janganlah kita penuh
akan pesta pora, kemabukan, serta kepentingan-kepentingan duniawi.
Banyak sekali orang yang kerap berpesta pora lupa bahkan tidak waspada
dan tidak berjaga jaga. Selain itu juga di sebutkan kemabukan. Sama
halnya seperti orang mabuk dimana orang yang mabuk pasti lupa akan banyak hal dan terlelap bahkan tidak sadarkan diri.
Begitu pula dengan kepentingan-kepentingan duniawi yang selalu
menyebabkan kekuatiran terjadi dalam kehidupan kita sehingga menyebabkan
kita tidak berjaga-jaga dan tidak menyerahkan semua kekuatiran kepada
Tuhan.
Apa yang harus kita lakukan agar kita terus waspada ? Mari kita baca di dalam Mazmur 91 : 15 – 16 yang menyebutkan “"Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.” Terdapat kata “melekat” dimana kata tersebut memiliki arti benar-benar menempel sehingga tidak terpisahkan dengan Tuhan. Hendaklah kita sebagai pribadi senantiasa melekat kepada Tuhan maka kita akan menerima berkat seperti yang sudah janjikan Tuhan.
Buat
diri kita terus waspada dan menjaga setiap kemenangan yang sudah kita
peroleh sehingga kita tetap dapat mengalami kemenangan yang sebenarnya
dan tidak terus dalam kenyamanan yang ada agar kita mejadi jauh lebih
waspada dan terus berjaga-jaga.
0 komentar:
Posting Komentar